KERJABAKTI SISWA SDN 2 KALISARI DI AWAL MASUK TAPEL 2021-2022

Kerja Bakti di Sekolah dan Manfaatnya

Dalam suatu  lingkungan sekolah/madrasah selain ruang sekolah, bangunan dan sarana prasarana lainnya sebagai faktor keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, kebersihan lingkungan sekolah tidak dapat dipandang sebelah mata, karena kebersihan juga sebagai faktor penentu proses transfer keilmuan dalam kegiatan belajar mengajar. Kita sebagai anggota atau warga sekolah berkewajiban selalu untuk melindungi serta menjaga sekolah supaya tetap terjaga kerapian, keindahan dan kebersihannya. Kerja bakti di sekolah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua warga sekolah. Kebersihan sekolah/ madrasah adalah tanggung jawab semuanya anggota sekolah. Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab semua anggota sekolah baik kepala sekolah, para staf, guru-guru juga siswa-siswi. Mengapa mesti melindungi kebersihan lingkungan sekolah? Lantaran kebersihan adalah pangkal kesehatan. Bila lingkungan sekolah bersih suasana jadi segar, bakal bikin nyaman, aman dalam belajar dan bakal terbebas dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya.

Semuanya anggota sekolah mesti lakukan bersih lingkungan dengan cara berbarengan. Aktivitas yang dikerjakan berbarengan oleh beberapa orang untuk lakukan satu hal untuk kebutuhan berbarengan dimaksud dengan kerja bakti. Kerja bakti bisa dikerjakan setiap saat di sekolah, baiknya sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu. Jangan pernah tak lakukan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan, karena kerja bakti di sekolah dan manfaatnya yang merasakan dampaknya tidak hanya siswa tapi juga  semua warga sekolah.

Dengan kerja bakti yang dikerjakan di sekolah, bisa memberi banyak faedah atau manfaat nyata tidak hanya siswa dan guru tapi semuanya anggota sekolah bakal merasakannya manfaatnya juga. Kerja bakti di sekolah dan manfaatnya yaitu :

1. Terlepas dari wabah penyakit

2. Lingkungan jadi bersih

3. Pekerjaan bakal cepat selesai

4. Melatih siswa bekerja sama

5. Kerja bakti bisa tingkatkan respon/kepekaan siswa terhadap lingkungan sekolah

6. Bakal menyingkirkan kejenuhan siswa sesudah ikuti pelajaran

7. Mengakrabkan beberapa guru dengan peserta didiknya

8. Lingkungan jadi bersih serta lebih tertangani dibanding dengan bila tak ada aktifitas kerja bakti.

9. Kerja bakti melatih siswa bekerja bersama serta bergotong royong.

10. Menanamkan rasa kesadaran dan kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah.

Gotong royong dan inovasi

1. Pada masa pandemi ini gotong royong menghadirkan solusi dan terlihat dengan aktif juga berkembangnya ekosistem belajar.

2. Persoalan membentuk ekosistem belajar. Sekarang ini guru dengan komunitas, mulai dari menggali kemitraan dengan teman-teman semasa kuliahnya, dengan kolega-kolega selama mengikuti pendidikan dan pelatihan, maka kemudian ini menjadi ekosistem belajar bersama.

Terjadi diskusi antarsesama guru, mencari solusi terhadap hambatan-hambatan pembelajaran yang dimiliki atau yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.

"Saya kira kegotongroyongan ini akan menjadi sangat penting dalam membentuk ekosistem pendidikan yang baik untuk ke depan," katanya.

3. Segala inovasi, modifikasi, adaptasi yang dilakukan oleh guru dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki di daerah masing-masing. Ini kearifan lokal menjadi sangat penting.

Karena Indonesia terdiri dari berbagai perbedaan, maka kearifan lokal menjadi sangat penting agar bisa mengurai persoalan-persoalan pendidikan satu demi satu.

Hanya saja, di masa pandemi ini KBM tetap diutamakan kesehatan dan keselamatan warga sekolah.

"Jangan sampai karena keputusasaan kita, terus kita menabrak regulasi-regulasi, misalkan terkait penerapan protokol kesehatan," terangnya.

Tentunya agar satuan pendidikan atau sekolah-sekolah tidak menjadi pusat atau episentrum dari pandemi Covid-19.